watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita Dewasa
menikmati hangatnya liang memek mertuaku

Matanya begitu genit menatapku,tajam membidik
dan penuh dengan birahi tak terkendali.ketika
makan atau bersama duduk-duduk saat bersama
keluarga dia begitu tersipu malu dan agak
menandakan ada kemauan yang
tersembunyi,ketemu dan berpapasan dia
kayaknya merasa ragu dan aneh.Siapa bilang aku
tida risi dengan keadaanku,bagaimana enggak dia
kan mertuaku aku pikir ada sesuatu yang salah
pada tabiat atau cara menunjukkan sopan
santunku pada ayah dan ibu mertuaku.Aku
kadang bertanya pada sang istri,mengapa Ibumu
bersikap begitu ke aku,dengab santainya”istriku
menjawab”ya terpesona pada kamu mungkin
mas karena kamu kan menantu keren dan
lumayan menggiurkan.canda Istriku. AKupun
tersenyum dan malu,sejak itu aku memberanikan
diri bertanya pada ibu tapi tatapan nya sungguh
lain,akupun penuh tanda tanya,dan akhirnya aku
tahu maksudnya ‘bahwa dia sesungguhnya
menaruh simpatik terhadapku”sang
menantu”mulanya aku tak respon tapi seiring
waktu bergulir kejadian nakal dengan mertuapun
terjadi,kontolku akhirnya menembus sarang
lubang memek mertuaku yang tak lain adalah ibu
kandung istriku sendiri,Selangkapnya akan
kubagikan secara detail di web dewasa Ini adalah
salah satu pengalaman nyata dari kehidupan sex-
ku selama ini.
Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku
sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang
sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di
Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah
hubunganku dengan mertua aku sendiri. Mertua
aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat.
Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P
tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di
kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari
kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu
ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di
rumah, mertua perempuanku datang
menyambut. “Kok sendirian Roy? Mana anak
istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas kantor
disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian
saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau
numpang mandi dan istirahat sebentar,”
jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan
makanan buat kamu,” ujar mertuaku. Lalu aku
mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan
karena sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?”
tanyaku. “Papa lagi ke rumah temannya ngurusin
obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang
jam berapa, Roy?” tanya mertuaku. “Agak
sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan
pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,”
kataku. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti
kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil
bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi
membawa kaos dan kain sarung. “Ini punya
Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,”
kataku sambil terus melanjutkan makan.
Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip
istriku. Badan ramping, buah dada besar walau
agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat.
Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang
tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau
tidur?” tanya mertuaku sambil duduk di kursi
yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi.
Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV
tanpa banyak bicara. “Tahukah kamu, Roy..
Bahwa mama sangat senang dengan kamu?”
tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian.
“Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak pertama kali
datang kesini mengantar istrimu pulang, mama
langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan
ramah,” kata mertuaku. Aku hanya tersenyum.
“Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan
sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama
seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama
sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi.
“Saya juga sayang mama,” ujarku. “Ada satu hal
yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah
berani karena takut jadi masalah..,” kata
mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku. “Mama ingin
memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku
sambil menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa
begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena dulu mama
sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa
sayang,” kata mertuaku. Aku tatap mata
mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang
akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke
mama,” ujarku sambil beringsut mendekati
mertuaku sampai badan kami bersentuhan.
Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun
balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak
mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy?
Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu
tersenyum dan mengangguk. Mertuaku
tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan,
kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat
kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget.
Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang
akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku
kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya
sambil merangkulkan tangannya ke pundakku.
Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku.
Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas
mertuaku terdengar agak cepat. Tangan
mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu
menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu
mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku.
kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg!
Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami
langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung
bangkit menuju telepon. Entah apa yang
dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku
segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu
merebahkan diri di kasur. Terbayang terus
peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua
sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l.
Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu
terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur,
Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku
sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang.
Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu
marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku
sambil menatap mataku. Aku tersenyum. “Tidak,
Ma. Justru saya senang karena ternyata mama
sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku
tersenyum lalu memegang tanganku.
“Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal
seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi karena
istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya
bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku
sambil mencium bibirku. Akupun segera mebalas
ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.
Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku
dari luar dasternya. Aku meremasnya
perlahanan. Tangan mertuakupun segera
melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya
langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar
CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku
merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil
tetap berciuman tangannya terus mengocok dan
meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah
dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu
melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan
hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat
tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku
kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari
ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu
bisa menerima rasa sayang mama kepada
kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku.
“Saya juga senang karena mama sangat
menyayangi saya. Saua akan menyayangi
mama…” kataku sambil memagut leher
mertuaku. Mertuaku mendesah dan
menggelinjang merasakan desiran nikmat.
Pagutanku kemudian turun ke buahdada
mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu
mertuaku sambil tangan yang satu meremas
buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh..
Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang
gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut,
tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan
ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin
saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku.
Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku
termasuk orang yang konvensional dalam
masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu
aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang
sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera
memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke
lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku
langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa
tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit
kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…”
desah mertuku ketika aku memompa kont*lku
agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku
dengan goyangan pinggulnya.
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu
tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama
mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku.
“Terus setubuhi mama…” desahnya lagi.
Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku
melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun
berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa
mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya
terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum
pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar
mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima
kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum.
Akupun segera mengerakan kont*lku
menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta
sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa
kont*lku. “Apa?” ujar mertuaku. “Saya mau
setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku.
Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak
mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar
mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut
kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil
sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar
mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke
mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih
nikmat daripada masuk lewat depan. Mata
mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar
desahannya. Akupun terus menikmati rasa
nikmat sambil terus memompa kont*lku.
Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat
kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat
gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir
mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott!
Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di
punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak,
Ma…” kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan
pantat mertuaku.
Selang beberapa menit setelah kelelahan agak
hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan
punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu
aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku.
Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar.
Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang
sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua
perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah
terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan
malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk
membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku
menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam
langsung menuju ruang televisi dan segera
menonton acara kesukaannya. Di dapur,
mertuaku perempuanku langsung menarik
tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku
membalasnya sambil tanganku langsung
memegang selangkangannya kemudian meraba
mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar
mertuaku sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini,
Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan
kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu
pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan
kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya
segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya
juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,”
ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak
tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas
kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku.
Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan
ke rumah temannya, mertuaku perempuanku
meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan lama-
lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini
mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar
mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua
perempuanku. Kemudian kami naik motor segera
pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi,
kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak
cakap, mertuaku langsung memeluk dan
menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya..
“Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya
sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua
pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku
langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul.
Tangan mertuaku langsung menggenggam
kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama
kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum
ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu
aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya
mem*k mertuaku. “Habisnya mama sudah tidak
tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan
kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil
menggoyang pinggulnya mengimbangi
gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba
mertuaku mendekap aku erat sambil
mengerakkan pinggulnya cepat.
Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah
mertuaku mencapai puncak orgasmenya.
Badannya melemas. Aku terus memompa
kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai
beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke
lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan..
Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam
mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa
menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku
sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-
apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah
minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama
berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita
melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Bisa saja, Ma..
Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi
kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita
pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah,
aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung.
Ketika aku memanaskan motorku, mertua
perempuan mendekatiku. Sementara mertua
lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya,
Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,”
ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong
sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil
tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil
tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu
hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan
sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu
saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua
perempuanku.


Adult | GO HOME | Exit
1/8956
U-ON

inc Powered by Xtgem.com